Powered By Blogger

Rabu, 15 April 2015

Untuk Kamu Teman Pria Ku , yang Kini Sudah Tak Lagi Sama

Hai , baru siang tadi di jam istirahat kita bertemu ya. Hanya saja sudah tidak ada lagi sinar hangat yang terpancar dalam mata mu ketika mata kita saling menatap. Sudah tidak ada lagi goresan senyum tulus yang kau pamerkan tiap kali kita berpapasan. Dan sapaan manis yang biasanya kudengar dari suara khas mu pun kini sudah tidak aku dapatkan lagi. Ada apa? Aku kebingungan mencari ruh mu. Aku merindukan keakraban kita dulu. Tidak kah kamu mengerti bagaimana sulit nya menjadi aku? Merindukan seseorang yang jasad nya ada di depan mata , namun ruh nya sudah tidak dapat aku temui lagi.

Tidak pernah aku lupa , seberapa menyebalkan nya kamu. Namun aku takkan pernah berniat pergi dari sisi mu


Aku akan terus menjadi sahabatmu via http://cuapcupcake.blogspot.com

Kamu memang cuek , tiap kali aku cerita tentang orang yang aku suka kamu hanya merespon seolah-olah tidak mendengarkan apa yang aku bicarakan. Tiap kali aku minta pendapatmu kamu selalu menyuruhku untuk ganti gebetan. Memang nya kamu tidak mempunyai kata-kata penyemangat untuk meneguhkan pilihan ku itu?
Kamu sering kali membalas singkat chat ku. Tiap kali aku marah dan menegur sikap mu itu , kamu bisa saja membalikkan semua amarah ku menjadi senyum manis yang tulus karena gondok.
Aku : Kenapa sih kok lo galak amat sama gue
Kamu : Ya ampun ini udah senyum-senyum gini masih aja di bilang galak
Aku : Iya , kalo di chat lo suka singkat-singkat bales nya
Kamu : Ya gimana ga singkat , jam 2 malem lo masih curhat aja. Gua kan ngantuk , gua juga perlu tidur keles
Aku : Ohehe. Terus waktu gue doain semoga tanding hari ini menang kok malah di read doang
Kamu : Perlu lo tau ya itu tuh pas baca gua langsung bilang amin dalem hati sambil senyum
Aku : Alah ngeles aja lo
Kamu : Beneran deh

Tau kah kamu tiap kali aku berada di balkon kelas , mata ku sering kali menuju ke arah sudut kiri lantai 2 ?

Mengagumi dari jauh via http://asianwiki.com

Kelas mu berada di sudut yang sama dengan gebetan ku, hanya saja dia berada di lantai dasar dan kelas mu di lantai 2. Teman-teman ku masih beranggapan , bahwa tiap kali jam kosong aku sering berada di balkon kelas untuk memperhatikan gebetan ku itu , padahal bukan. Melainkan seseorang yang mengisi kelas di lantai 2 , iya kelas mu. Kelas yang tiap pagi dan sore aku lewati. Lantai nya sering kali menjadi saksi pertemuan kita , tanaman yang hidup di dekat pintu kelas mu pun sering kali melihat keakraban kita. Hanya saja kamu merasa tidak , akhir-akhir ini lorong dekat kelas mu itu tak lagi terasa hangat dan cerah.
Kita sudah jarang bertukar obrolan lagi di lorong itu. Aku sudah jarang melihat mu lagi di pagi hari ketika datang ke sekolah , karena aku sering terlambat. Dan aku juga sudah jarang melihat mu lagi di jam pulang sekolah , karena aku yang duduk di bangku kelas 12 mulai sibuk dengan urusan ku. Hanya waktu dzuhur lah aku bisa memperhatikan mu berjalan melewati lorong yang terasa gelap dan dingin itu menuju ke bangunan hangat yang nyaman untuk melaksanakan sholat. Iya , sekarang aku hanya bisa melihat mu dari jauh , itu pun disaat kamu pergi untuk sholat dan kembali setelah sholat.

Kemana pergi nya canda yang dulu sering kita lontarkan


Kamu benar-benar sudah lenyap dalam keseharian ku. Dulu tiap kali kita bertemu kamu sering kali menyapa ku dan mengejek ku  dengan gebetan ku. Kamu sering kali mempermalukan ku di depan gebetan ku. Kamu sering melebih-lebih kan cerita tentang ku kepada gebetan ku. Kamu sering kali memulai dengan sikap menyebalkan dan mengakhirinya dengan senyum tipis mengalah. Seperti moment kita di suatu siang. Kamu masih ingat saat kamu selesai mengepel kelas , dengan keadaan kaki telanjang dan kotor kamu menginjak sepatu ku yang bersih ini sambil mencemooh.
Kamu : Ih sepatu lo jelek , ga pantes di pake sama lo
Aku : ihhh eloo , kalo mau ngata-ngatain ya ngata-ngatain aja ga perlu pake nginjek
Kamu : (tertawa kecil , lari ke dalam kelas)

Dan aku masih belum lupa ketika kamu berhasil membuat aku percaya bahwa kamu sedang tidak bercanda.
Aku : Eh kok lo ga cerita sih kalo si gebetan lagi deket sama cewe
Kamu : hmm , gua cuman pengen jaga perasaan lu aja (pergi)
Aku : Ehh belum selesai.
*besoknya pas ketemu
Aku : Eh siapa sih cewenya , si gebetan lagi deket sama siapa? Udah cerita aja sama gue
Kamu : Ya mana gua tau
Aku : Kemarin lu bilang , lu mau jaga perasaan gua. Maksudnya apa?
Kamu : Ohh itu , itu mah gua cuman asal ngomong aja hehe

Ketika kamu sudah menjadi milik orang lain , aku khawatir kamu sudah tidak ada waktu lagi untuk ku

Ketika kamu milik orang lain via http://nanonano23.blogspot.com
Aku tidak paham dengan sikap diam mu belakangan ini. Apa aku mempunyai salah ? aku kecewa aku harus tau dari mulut orang lain tentang moment bahagia mu itu. aku kecewa mengapa kamu tidak pernah cerita tentang sosok gadis yang beruntung itu , gadis yang sudah berhasil mencuri hati mu , perhatian mu dan juga waktumu.
Apa akhir-akhir ini kamu sibuk chating dengan gadis itu sehingga sudah tidak mempunyai banyak waktu untuk pergi bersama ku , untuk saling bercerita dengan ku. Aku banyak bercerita padamu dari mulai hal paling penting sampe hal yang ga penting yang mungkin ga pingin kamu denger pun aku ceritain. Aku sudah nyaman berada di samping mu. Aku sudah terlalu percaya menyimpan rahasia padamu. Tapi apa aku bukan orang yang bisa membuatmu nyaman sehingga kamu tidak pernah banyak bercerita pada ku , apa aku bukan orang yang dapat kamu percaya untuk menyimpan segala keluhan mu tentang hidup?
Semoga kamu peka , chat ku malam itu mengucapkan “ciee” tanpa selamat yang artinya tersirat aku cemburu. Aku tidak tau musti senang atau sedih karena mu saat ini. Senang , karena akhirnya ada yang memedulikan mu secara resmi , dan sedih karena aku akan kehilangan waktu bersama mu.
Aku tidak mengerti , kamu memang begitu abu-abu untuk di pahami. Tapi , jika saja aku mati dan harus mengulang kehidupan di dunia ini, aku akan tetap memilih kamu menjadi teman terbaik ku.
Dari Aku,
Seseorang yang mungkin kau anggap kaka kelas mu , teman baik mu atau bahkan bukan siapa-siapa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar