Powered By Blogger

Rabu, 09 Juli 2014

Sesal Yang Tersisa




Apa aku harus menyesal
Karena mendiamkan mu saat kamu ada
Apa aku harus menyesal
Karena tak berbuat apa-apa saat kamu mampir

Seharusnya tidak perlu
Mungkin memang ini jalannya
Mungkin memang seperti ini baiknya
Tapi aku takkan diam meratapi saat aku melewatkan hari baik
Aku akan memperbaiki kesempatan nya
Kesempatan saat Tuhan membiarkan aku dan kamu bertemu dalam satu keadaan
Tapi apa akan ada kesempatan lagi?
Setelah aku sudah banyak meninggalkan kesempatan
Kita lihat saja nanti

Aku Hanyalah Gadis Bodoh








Pagi ini aku masih di hinggapi kantuk
Rasa sakit yang sedari kemarin muncul pun belum pergi
Aku menguatkan kuda-kuda diri
Agar aku mampu menopang tubuh
Agar aku mampu berjalan menyusuri cerita hari ini
Aku harus mencampakkan rasa-rasa negatif
Aku harus tiba di sekolah menjemput sosok pangeran idaman

Aku berjalan dengan ragu menghampiri sang surya
Tertunduk malu karena aku terlihat bodoh
Bodoh untuk menyembunyikan hadir dari tatapanmu
Bodoh untuk terus mengirim mu pesan
Aku merasa bodoh mengagumimu
Karena aku terlalu berani menyimpan seorang anak adam
Berparas rupawan dalam hati

Aku bukanlah siapa-siapa di keseharianmu
Aku bukanlah putri dari dunia sebrang
Aku hanya gadis yang menyadari kebodohan nya
Dan menahan langkah untuk masuk dalam hari-hari mu selanjutnya
Tapi aku tidak yakin akan pergi
Aku tidak yakin bisa benar-benar berpaling
Aku hanya terdiam , menahan langkah dan berpikir
Kearah mana langkah selanjutnya?
Apa aku harus tetap memperjuangkanmu?
Atau aku harus berlari pergi dari hidupmu?
Dan mungkin aku harus terdiam dan menunggu
Entah menunggu mu mencari ku
Atau menunggu pangeran berkuda yang lain?
Oh Tuhan aku tidak tau
Menebak isi pikiran bu atun saja aku tidak bisa
Apalagi menebak rencana-Mu Tuhan