Beberapa hari belakangan ini ada seorang anak laki-laki
yang menghiasi hariku. Tubuhnya yang tinggi dan tegap itu mengingatkanku pada
seorang tokoh pangeran di cerita anak-anak “Si Cantik dan Si Buruk Rupa” atau
si tokoh perempuan lebih dikenal dengan sebutan Princess Belle. Di cerita itu
tertulis bahwa Princess Belle mempunyai pangeran yang buruk rupa dan bertubuh
besar. Mulai saat itu aku memanggilmu Pangeran nya Belle. Tapi kamu bukan
Pangeran Princess Belle , karna kamu tidak buruk rupa. Hanya postur tubuhmu
yang tinggi itu mengingatkanku pada Pangeran Princess Belle yang di kutuk
menjadi buruk rupa meski pada akhirnya ia kembali seperti semula dan berwajah
rupawan. Nah wajah rupawan nya itu kamu miliki juga.
Aku
ingin berceloteh tentang mu Pangeran nya Belle. Kini aku merasakannya. Iya ,
rasanya sakit melihat kamu bercanda dengan anak perempuan lain. Mungkin itu
juga yang kamu rasakan saat kamu melihat ku bercanda dengan anak laki-laki
lain. Tapi aku pun tidak tau , mungkin ini hanya perasaanku saja , karena kamu
sendiri pun tidak pernah meyakinkan aku bahwa kamu menyimpan sebuah rasa.
Sekali lagi ku katakan , itu baru dugaan ku saja.
Ya ,
perempuan itu memang bukan sainganku. Aku percaya kamu hanya menganggapnya
sebagai teman saja. Tapi aku tetap jealous. Aku cemburu! Karena atas hadirnya
kamu tidak menganggapku. Kamu mengabaikanku! Lagi-lagi aku berpikir positive
bahwa kamu hanya berusaha untuk menyembunyikan sikap salah tingkahmu itu.
Meski
aku dan kamu berbeda. Aku perempuan dan kamu laki-laki. Tapi salah tingkah itu
manusiawi. Beberapa sikap bisa aku pahami karna aku pun suka melakukannya.
Seperti berpura-pura cuek terhadap orang yang kita suka , sempat bercuri-curi
pandang , membuat orang yang kita suka jealous tanpa punya alasan yang pasti
untuk melakukannya.
Terkadang
aku ‘mencari perhatian’ mu dengan bercanda bersama teman-teman laki-laki.
Sesekali menoleh ke arahmu , ingin tau apa responmu. Aku melihat ekspresi tidak
suka dari wajahmu. Meski aku tidak yakin itu atas ulahku , karna aku juga belum
yakin dengan perasaanmu padaku. Tapi jika memang kamu kesal karna ulahku , aku
berpikir lagi. Aku menyayangimu! Aku ingin membahagiakanmu! Tapi kenapa aku
malah ingin membuatmu cemburu? Kenapa aku ingin membuatmu terluka? Tidak itu tidak
ku sengaja sebenarnya dan untuk mu aku tidak akan mengulanginya.
Aku
berpikir bahwa itu juga yang kamu lakukan saat bercanda dengan perempuan itu.
Kamu ingin aku jealous ? sudahlah jangan membuat ku geer. Lagi.
Mama
bilang banyak kok yang suka sama aku. Tapi sikapku yang dekat dengan banyak
laki-laki membuat mereka tidak yakin bahwa aku juga akan membalas perasaannya.
Aku keberatan dengan pernyataan mama. Karena aku lebih menilai diriku bahwa aku
dekat dengan semua orang. Aku dekat dengan siapa saja. Bukan dengan lelaki
saja.
Mama
menyarankanku untuk sedikit jaga jarak dengan teman-teman laki-laki ku. Awalnya
aku berpikir ya. Aku akan melakukan itu demi kamu Pangeran nya Belle! Demi
perasaan kamu! Tapi kini aku berpikir lagi , aku tidak akan melakukan itu.
Karna ya ini lah aku. Aku pun yakin kamu tidak akan keberatan aku tidak
menghilangkan sikap ku itu. Karena ya ini lah aku. Aku akan tetap menjadi
diriku. Dan akan tetap menyayangimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar