Powered By Blogger

Jumat, 14 Juni 2013

Pangerannya Belle


Beberapa hari belakangan ini ada seorang anak laki-laki yang menghiasi hariku. Tubuhnya yang tinggi dan tegap itu mengingatkanku pada seorang tokoh pangeran di cerita anak-anak “Si Cantik dan Si Buruk Rupa” atau si tokoh perempuan lebih dikenal dengan sebutan Princess Belle. Di cerita itu tertulis bahwa Princess Belle mempunyai pangeran yang buruk rupa dan bertubuh besar. Mulai saat itu aku memanggilmu Pangeran nya Belle. Tapi kamu bukan Pangeran Princess Belle , karna kamu tidak buruk rupa. Hanya postur tubuhmu yang tinggi itu mengingatkanku pada Pangeran Princess Belle yang di kutuk menjadi buruk rupa meski pada akhirnya ia kembali seperti semula dan berwajah rupawan. Nah wajah rupawan nya itu kamu miliki juga.

          Aku ingin berceloteh tentang mu Pangeran nya Belle. Kini aku merasakannya. Iya , rasanya sakit melihat kamu bercanda dengan anak perempuan lain. Mungkin itu juga yang kamu rasakan saat kamu melihat ku bercanda dengan anak laki-laki lain. Tapi aku pun tidak tau , mungkin ini hanya perasaanku saja , karena kamu sendiri pun tidak pernah meyakinkan aku bahwa kamu menyimpan sebuah rasa. Sekali lagi ku katakan , itu baru dugaan ku saja.

          Ya , perempuan itu memang bukan sainganku. Aku percaya kamu hanya menganggapnya sebagai teman saja. Tapi aku tetap jealous. Aku cemburu! Karena atas hadirnya kamu tidak menganggapku. Kamu mengabaikanku! Lagi-lagi aku berpikir positive bahwa kamu hanya berusaha untuk menyembunyikan sikap salah tingkahmu itu.

          Meski aku dan kamu berbeda. Aku perempuan dan kamu laki-laki. Tapi salah tingkah itu manusiawi. Beberapa sikap bisa aku pahami karna aku pun suka melakukannya. Seperti berpura-pura cuek terhadap orang yang kita suka , sempat bercuri-curi pandang , membuat orang yang kita suka jealous tanpa punya alasan yang pasti untuk melakukannya.

          Terkadang aku ‘mencari perhatian’ mu dengan bercanda bersama teman-teman laki-laki. Sesekali menoleh ke arahmu , ingin tau apa responmu. Aku melihat ekspresi tidak suka dari wajahmu. Meski aku tidak yakin itu atas ulahku , karna aku juga belum yakin dengan perasaanmu padaku. Tapi jika memang kamu kesal karna ulahku , aku berpikir lagi. Aku menyayangimu! Aku ingin membahagiakanmu! Tapi kenapa aku malah ingin membuatmu cemburu? Kenapa aku ingin membuatmu terluka? Tidak itu tidak ku sengaja sebenarnya dan untuk mu aku tidak akan mengulanginya.

          Aku berpikir bahwa itu juga yang kamu lakukan saat bercanda dengan perempuan itu. Kamu ingin aku jealous ? sudahlah jangan membuat ku geer. Lagi.

          Mama bilang banyak kok yang suka sama aku. Tapi sikapku yang dekat dengan banyak laki-laki membuat mereka tidak yakin bahwa aku juga akan membalas perasaannya. Aku keberatan dengan pernyataan mama. Karena aku lebih menilai diriku bahwa aku dekat dengan semua orang. Aku dekat dengan siapa saja. Bukan dengan lelaki saja. 

          Mama menyarankanku untuk sedikit jaga jarak dengan teman-teman laki-laki ku. Awalnya aku berpikir ya. Aku akan melakukan itu demi kamu Pangeran nya Belle! Demi perasaan kamu! Tapi kini aku berpikir lagi , aku tidak akan melakukan itu. Karna ya ini lah aku. Aku pun yakin kamu tidak akan keberatan aku tidak menghilangkan sikap ku itu. Karena ya ini lah aku. Aku akan tetap menjadi diriku. Dan akan tetap menyayangimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar